Hati-hatilah dalam melakukan penghinaan mengingat hal itu bisa menjadi bumerang. Penghinaan kadang perlu dilakukan pada seseorang sepanjang itu terukur dan dapat menjadikan motivasi intrinsik yang kuat agar melakukan perubahan. Jika penghinaan diberikan seseorang di luar kontrol maka penghina pada posisi yang lemah tidak mendapat perlindugan dari siapa pun termasuk Tuhan sehingga mudah terjebak dan mudah diserang balik. Orang yang terhina adalah orang yang mempunyai posisi yang sangat kuat karena lebih sering melakukan perenungan terhadap nasibnya dan mendekatkan diri pada Tuhan sehingga terkabul doanya.
Rabu, 06 Januari 2010
Penghinaan dan Ketulusan
Hati-hatilah dalam melakukan penghinaan mengingat hal itu bisa menjadi bumerang. Penghinaan kadang perlu dilakukan pada seseorang sepanjang itu terukur dan dapat menjadikan motivasi intrinsik yang kuat agar melakukan perubahan. Jika penghinaan diberikan seseorang di luar kontrol maka penghina pada posisi yang lemah tidak mendapat perlindugan dari siapa pun termasuk Tuhan sehingga mudah terjebak dan mudah diserang balik. Orang yang terhina adalah orang yang mempunyai posisi yang sangat kuat karena lebih sering melakukan perenungan terhadap nasibnya dan mendekatkan diri pada Tuhan sehingga terkabul doanya.
Senin, 14 Desember 2009
Membangun Bandara di Gerlang
Oleh Widodo Budi W.
Mungkin ini hanya hayalan belaka. Tidak mungkin hal itu dilakukan di sana meskipun dewan perwakilan makhluk ghoib mengusulkan bertubi-tubi mengingat kondisi geografisnya tidak mendukung. Jika hal itu dipaksakan dan dilaksanakan oleh pemerintah paling-paling hanya akan mendapat perlawanan yang sengit dari oposisi, rakyat akan mencibir dan setan-setan akan tertawa menyaksikan perseteruan. Mereka akan mengatakan bahwa pemerintah sudah mulai gila atau bahkan mungkin penulisnya yang sudah mulai gila sehingga menulis hal-hal yang irasional..
Bukan hanya alasan geografisnya saja yang curam yang diapit uleh gunung-gunung menjulang tapi masih banyak alasan lain yang layak untuk dipertimbangkan dalam rancangan pembangunan bandara itu.
Alasan itu antara lain :
Gerlang adalah wilayah berpenduduk yang mata pencahariannya menanam kentang. Jika lokasi itu digusur untuk membuat bandara di mana mereka harus menanam kentangnya dan tinggal. Apakah mereka tidak menjadi gila dan membawa kentangnya ke mana-mana? Saya yakin mereka pasti akan menentang pembangunan bandara itu dan mempertahankan wilayahnya mati-matian sebagai lahan pertanian kentang mengingat gerlang adalah wilayah yang ikilimnya cocok untuk ditanami kentang. Bukan tidak mungkin mereka juga akan menduduki gedung dewan dengan membawa cangkul, linggis, garpu, dan parang yang akan diacung-acungkan pada anggota dewan dan melempari kentangnya dengan kentang mengingat Gerlang adalah diengnya kabupaten Batang.
Tanahnya labil maka jika pembuatan bandara dipaksakan akan mebutuhkan dana yang luar biasa. Landasan tidak cukup dengan konstruksi beton tetapi dengan cor baja. Dana yang besar saja juga tidak cukup menjamin kualitas bangunan tetapi juga dibutuhkan birokrat dan pelaksana teknis yang handal dan jujur. Tanpa kejujuran meskipun anggaran biayanya sebesar gunung tidak akan ada jaminan melahirkan bangunan yang berkulitas tinggi dan tahan lama. Karena ketidakjujuran ini akan memicu pengkhianatan terhadap konstruksi dan anggaran bangunan sehingga bangunan menjadi rapuh. Yang menjadi masalah apakah di Indonesia ini masih ada orang jujur?
Adakah kiranya pesawat yang mau tinggal landas di bandara itu? Jika secara logika tidak mungkin, lalu untuk apa bandara itu dibuat. Jika pesawat landing dari arah selatan apakah kira -kira pesawat tidak nyungkem di jurang?
Masyarakat Gerlang sesungguhnya tidak membutuhkan bandara. Yang mereka butuhkan sesungguhnya jalan permanen atau sarana transportasi permanen yang dapat membuat wilayahnya tidak terisolir. Sehingga hasil pertanian mereka dapat dijual ke luar daerah dengan mudah dan kebutuhan hidupnya dapat tercukupi dengan mudah sebagaimana penduduk yang bertempat tinggal di daerah lain. Dengan demikian anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang layak, para pengantin bisa berbulan madu dengan nyaman, bisa berobat hingga tidak sampai ngegang, dan para lansia bisa menikmati sisa hidupnya dengan layak
.Jalan permanen yang dibutuhkan masyarakat gerlang adalah jalan tembus antara Batur Kab Banjarnegara dengan kota Bandar Kab. Batang. Jalan ini panjangnya sekitar 35 km berkelak-kelok naik gunung turun gunung jalan licin tergelundumg aduh biyung-aduh biyung. Sehingga bagi penikmat jalan ini diharapkan berhati-hati jangan sampai kecolongan sehingga remnya blong. Remnya blong tubuh anda akan bodong.
Separuh jalan tembus ini berada di wilayah kabupaten Batang yang berkelak- kelok seperti ular naga raksasa yang membujur dari pedukuhan Keradenan Desa Gerlang Kecamatan Blado sampai kota kecamatan Bandar. Sebagian lagi membujur dari pedukuhan keradenan sampai kota Batur Kab Banjarnegara. Pada saat ini kondisi jalan tembus yang berada di wilayah Banjar ini cukup baik karena baru saja dihotmik namun yang berada di wilayah Batang masih dalam perbaikan.
Jalan tembus ini memang cukup rumit, di samping berkelak-kelok di sisi tebing juga melintas di tanah yang labil. Tanah ini jika digilas ban mobil akan tertekan ke bawah tetapi begitu ban meninggalkannya tanah menjembul ke atas. Sehingga jika hanya diaspal jalan itu akan cepat retak dan hancur menjadi tumpukan krikil mengingat aspal tidak akan pekat jika terkena suhu dingin.
Agar tahan lama jalan tembus Bandar- Batur harus dicor beton dengan konstruksi dan anggaran yang permanen. sesuai dengan kondisi tanah. Di atas cor perlu dihotmik. Pelaksana bangunan bukanlah orang sembarangan tetapi pelaksana yang memiliki kualifikasi handal, komitmen, dan jujur bukan hanya sekedar professional. Tanpa adanya kejujuran proyek apa pun dengan anggaran sebesar apa pun dan dilaksanakan oleh siapa pun handalnya tidak akan tahan lama alias cepat rapuh. Karena ketidakjujuran menjadi faktor utama terjadinya pengkhianatan konstruksi bangunan dan anggaran. Untuk itu kejujuran ini sebenarnya tidaklah kalah penting dari sebuah professionalisme karena sesungguhnya kejujuran itu dapat menjaga kualitas bukan hanya bangunan saja tetapi juga kualitas bangsa, meskipun tak pernah masuk secara spsifik pada materi pembelajaran pendidikan kita. Yang membuat saya heran di Indonesia ini jarang sekali orang yang jujur meskipun itu dicari dari kaum sudra sampai brahmana. Hanya beberapa mantan pemimpin kita yang jelas-jelas jujur yaitu Manpres Soekarno, Soeharto, dan rekannya yang telah terbukti tidak membawa hasil ketidakjujurannya ke alam baka
Pentingnya Jalan Tembus Bandar-Batur
Adalah cermin tampaknya kualitas autput pendidikan anak Batang jika melihat jalan tembus itu berkualitas, tidak mudah kropos dan hancur sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar dalam jangka waktu lama. Perbaikan jalan ini belum selesai tapi sebenarnya pengaruh auranya sudah mulai tampak Banyak petani yang mulai berhasil di daerah ini dan dapat membangun rumahnya dengan permanen. Bahkan investor dari daerah lain seperti Bandung mulai menggandrungi lahan pertanian di Gerlang ini dengan alasan tanahnya masih subur sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan modal sebagaimana ketika berinvestasi di wilayah Batur, Dieng. Keberhasilan petani tersebut tercermin pada keberangkatan haji tahun 2009 ini yang mencapai jumlah 47 orang dalam satu desa. Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari akses jalan yang terbangun.
Jalan tembus Bandar Batur bukan hanya digunakan oleh para petani di Gerlang tetapi juga digunakan oleh warga Batang, Pekalongan pada umumnya, untuk berkunjung ke tempat saudara, orang tuanya atau anaknya dan juga tempat wisata di pegunungan Dieng yang menyimpan banyak panorama. Dan sebaliknya digunakan warga Dieng untuk berwisata di sepanjang jalan pantura di daerah Batang seperti Sigandu, Pantai Ujung Negoro, Penundan dan Tamanan untuk melihat truk gandeng dan pohon jati. Dengan demikian hasil kentangnya bisa dibelanjakan di daerah ini sehingga dapat menambah inkam masyarakat Batang dan juga masyarakat Pekalongan. Karena masyarakat Dieng tidak sedikit yang melakukan shoping di pasar swalayan Pekalongan mengingat Batang belum memiliki pasar tersebut.
Pemerintah Batang tampaknya sangat serius memperhatikan jalan ini mengingat pentingnya bagi masyarakat Gerlang khususnya, dan Batang umumnya sehingga jalan ini terus diperbaiki. Bahkan bukan hanya jalan, jembatan yang sulit untuk dibangun pun sekarang sudah dibangunnya dengan sangat permanen yaitu jembatan Bithing. Di jembatan ini sering ada pengendara sepeda motor berhenti untuk mengaguminya dan melihat sungai yang menjurang di bawahnya. Ternyata bukan hanya manusia yang mengaguminya tapi kera-kera pun ikut mengagumi sehingga sering bertengger di jembatan ini dengan wajah memelas dan memandangi manusia di sekitarnya tanpa beban sedikit pun meskipun hutannya telah dirusak.
Email : wwidodobudi@yahoo.com
Hp : 085869566626